1. Penyeimbangan Beban: Stasiun pengisian daya EV dapat dilengkapi dengan teknologi pengisian daya cerdas yang memungkinkan stasiun tersebut berkomunikasi dengan jaringan listrik dan menyesuaikan tarif pengisian daya berdasarkan kondisi jaringan listrik. Dengan mengelola beban pengisian daya secara dinamis, stasiun-stasiun ini membantu menyeimbangkan permintaan listrik, mengurangi risiko kelebihan beban jaringan atau pemadaman listrik selama periode puncak. Penyeimbangan beban memastikan bahwa pengisian daya kendaraan listrik tidak membebani infrastruktur jaringan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
2. Program Respons Permintaan: Stasiun pengisian kendaraan listrik dapat berpartisipasi dalam program respons permintaan, di mana stasiun tersebut merespons sinyal dari operator jaringan untuk menyesuaikan tarif pengisian daya atau mengurangi daya pengisian untuk sementara waktu selama periode permintaan tinggi atau kendala pasokan. Dengan memodulasi permintaan pengisian daya secara real-time, stasiun-stasiun ini membantu menstabilkan jaringan listrik, memitigasi lonjakan permintaan puncak, dan mencegah ketidakstabilan jaringan listrik. Program respons permintaan memberikan insentif kepada pemilik kendaraan listrik untuk mengalihkan pengisian daya mereka ke jam-jam di luar jam sibuk, sehingga meningkatkan keandalan dan efisiensi jaringan.
3. Teknologi Vehicle-to-Grid (V2G): Beberapa stasiun pengisian kendaraan listrik mendukung teknologi vehicle-to-grid (V2G), yang memungkinkan kendaraan listrik melepaskan energi yang tersimpan kembali ke jaringan listrik saat tidak digunakan. Selama masa puncak permintaan atau keadaan darurat jaringan listrik, kendaraan berkemampuan V2G dapat mengalirkan listrik kembali ke jaringan listrik, bertindak sebagai sumber energi yang didistribusikan. Aliran energi dua arah ini membantu menstabilkan jaringan listrik, menyediakan layanan tambahan seperti pengaturan frekuensi dan dukungan tegangan, serta meningkatkan ketahanan jaringan listrik.
4. Integrasi Jaringan dan Infrastruktur Pengisian Daya Cerdas: Stasiun pengisian daya listrik yang terhubung ke jaringan diintegrasikan ke dalam sistem manajemen energi yang lebih luas, memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang lancar antara operator jaringan, utilitas, dan infrastruktur pengisian daya. Melalui kemampuan pengukuran, pemantauan, dan kontrol yang canggih, stasiun-stasiun ini memfasilitasi integrasi dan optimalisasi jaringan, memungkinkan operator jaringan untuk mengelola beban pengisian daya, memantau kinerja jaringan, dan memastikan stabilitas jaringan secara real-time.
5. Integrasi Penyimpanan Energi: Beberapa stasiun pengisian daya listrik menggunakan sistem penyimpanan energi, seperti baterai, untuk menyimpan kelebihan energi terbarukan atau menyangga permintaan listrik. Dengan menyimpan kelebihan energi selama periode permintaan rendah atau pembangkitan energi terbarukan tinggi, stasiun-stasiun ini dapat memasok listrik ke kendaraan listrik selama periode permintaan puncak atau ketika pembangkitan energi terbarukan rendah. Integrasi penyimpanan energi meningkatkan fleksibilitas jaringan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan stabilitas dan ketahanan jaringan secara keseluruhan.
6. Perencanaan Jaringan Listrik dan Pembangunan Infrastruktur: Penerapan stasiun pengisian kendaraan listrik memberikan masukan bagi perencanaan jaringan listrik dan upaya pembangunan infrastruktur, sehingga memungkinkan perusahaan utilitas dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi pola permintaan listrik di masa depan dan mengalokasikan sumber daya yang sesuai. Dengan menganalisis tren adopsi kendaraan listrik, pola pengisian daya, dan distribusi geografis, perencana jaringan listrik dapat mengidentifikasi area dengan konsentrasi kendaraan listrik yang tinggi dan memprioritaskan investasi dalam peningkatan jaringan listrik, perluasan infrastruktur, dan integrasi energi terbarukan untuk mendukung pertumbuhan armada kendaraan listrik sambil menjaga stabilitas jaringan listrik.
7. Ketahanan Jaringan Listrik dan Kesiapsiagaan Darurat: Stasiun pengisian kendaraan listrik berkontribusi terhadap ketahanan jaringan listrik dan kesiapsiagaan darurat dengan menyediakan pasokan listrik cadangan selama pemadaman jaringan listrik atau bencana alam. Sistem penyimpanan energi stasioner yang terintegrasi dengan infrastruktur pengisian daya dapat berfungsi sebagai sumber daya darurat, memasok listrik ke fasilitas penting, layanan darurat, dan komunitas perumahan selama keadaan darurat. Hal ini meningkatkan keandalan jaringan, ketahanan, dan kemampuan tanggap bencana, memastikan akses listrik tidak terputus selama keadaan sulit.
Stasiun pengisian AC EV (tipe A) Stasiun pengisian AC EV adalah stasiun pengisian kendaraan listrik arus bolak-balik, merupakan infrastruktur khusus yang menyediakan sarana untuk mengisi ulang kendaraan listrik menggunakan daya AC. Pengisi daya kendaraan listrik residensial ini menawarkan solusi pengisian daya yang nyaman dan efisien bagi pemilik mobil listrik, memungkinkan mereka menghubungkan kendaraan mereka ke stasiun pengisian daya menggunakan kabel pengisi daya dan mengisi ulang kapasitas baterai, memungkinkan jarak perjalanan yang lebih jauh dengan pengurangan emisi dan mendorong penerapan opsi transportasi berkelanjutan. .